tag:blogger.com,1999:blog-81758554163085868332024-02-19T12:50:50.437+07:00IinSonichttp://www.blogger.com/profile/11026101131347384011noreply@blogger.comBlogger12125tag:blogger.com,1999:blog-8175855416308586833.post-39515522743675347932008-01-20T10:09:00.000+07:002008-01-20T10:11:51.434+07:00Persamaan Gender Dalam Perspektif Islam<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Secara umum gender bisa dimaknai sebagai perbedaan yang bersifat social-budaya yang dialamatkan akibat perbedaan jenis kelamin. Secara biologis, laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan essensial yang tidak mungkin berubah. Bahwa laki-laki memiliki dzakar dan penis, sementara perempuan memiliki payudara, bisa hamil dan melahirkan, serta memiliki vagina. Tetapi laki-laki kemudian harus jantan, keras, dan perempuan harus lemah lembut serta kiprahnya harus di rumah saja, tentu bukan perbedaan yang essensial. <st1:city st="on"><st1:place st="on">Gaya</st1:place></st1:City> hidup, olah tubuh, dan keseharian laki-laki dan perempuan lebih disebabkan oleh interaksi mereka dengan lingkungan social dan apresiasi mereka terhadap nilai-nilai budaya yang di sepakati bersama. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Setelah lebih dari delapan puluh tahun kekhalifahan islam, keadilan dan kesetaraan gender menjadi simbol perjuangan yang ingin diraih perempuan di berbagai belahan dunia manapun. Mayoritas Negara berkembang serempak berusaha mengimplementasikannya dalam kebijakan-kebijakan dalam negrinya. Keadilan serta kesetaraan gender merupakan sebuah perasa yang lekat dengan bahasa perjuangan para aktifis perempuan, kaum intelektual hingga para birokrat. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Sebagai din yang menyeluruh dan puma, islam memiliki pandangan yang khas dan berbeda secara diametral dengan pandangan demokrasi dalam melihat dan menyelesaikan masalah perempuan. Termasuk di dalam memandang bagaimana hakikat politik dna kiprah politik perempuan di dalam masyarakat. Hal ini terkait dengan bagaimana pandangan mendasar islam tentang keberadaan laki-laki dan perempuan di dalam kehidupan masyarakat. Sebagaimana diketahui, islam memandang bahwa perempuan hakikatnya sama dengan laki-laki, yakni sama-sama sebagai manusia, hamba Allah yang memiliki potensi dasar berupa akal, naluri dan kebutuhan fisik. Sedangkan dalam konteks masyarakat, islam memandang bahwa keberadaan perempuan merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dengan laki-laki. Keduanya diciptakan untuk mengemban tanggung jawab yang sama dalam mengatur dan memelihara kehidupan ini sesuai dengan kehendak Allah swt sebagai pencipta dan pengatur makhluNya (QS. 9:71, 51:56).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Pada tataran praktis, islam telah memberi aturan yang rinci berkenaan dengan peran dan fungsi masing-masing dalam menjalani kehidupan ini. Adakalanya sama dan adakalanya berbeda. Hanya saja ada perbedaan dan persamaan pada pembagian peran dan fungsi masing-masing ini tidak bisa di pandang sebagai adanya kesetaraan atau ketidaksetaraan gender. Pembagian tersebut semata-mata merupakan pembagian tugas yang dipandnag sama-sama pentingnya di dalam upaya mewujudkan tertinggi kehidupan masyarakat, yakni tercapainya kebahagiaan yang hakiki di bawah keridhoan Allah semata. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Pada beberapa agama di luar islam kaum perempuan harus berjuang untuk mendapatkan hak-haknya. Dalam banyak kasus, perjuangan mereka masih berlangsung hingga saat ini. Perempuan nasrani, misalnya, harus berjuang keras agar pendapat mereka di dengar dna lebih lanjut perjuangan ini menyebabkan perubahan yang ekstrim sehingga tidak terkesan sexist dan lebih diterima kaum perempuan. Di lain pihak, islam telah memberikan hak-hak kaum perempuan secara adil, kaum perempuan tidak perlu meminta, apalagi menuntut atau memperjuangkannya seperti dalam ayat ini disebutkan sejumlah sifat yang dianggap baik oleh islam.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: -49.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";">Artinya: <i style="">“sesungguhnya laki-laki dan perempuan muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut nama Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (TQS. Al-Ahzab [33] 35)”.<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Pesan utama yang hendak disampaikan ayat di atas adalah bahwa sifat-sifat baik itu dapat dimiliki kedua belah pihak, baik kaum laki-laki dan perempuan. Sebagai manusia, kedua pihak mempunyai hak dan kewajiban yang sama, pahala dan kebaikan di hari akhir pun di sediakan bagi kaum laki-laki dan kaum perempuan. Setiap individu akan dihisab berdasarkan perbuatan yang mereka lakukan di dunia. Jenis kelamin sama sekali tidak di pertimbangkan dalam masalah ini. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Pada dasarnya bahwa gender dalam perspektif islam menganggap bahwa kaum perempuan mempunyai kedudukan yang sama dengan laki-laki, yaitu sebagai hamba Allah. Oleh sebab itu, semestinya tidak ada seorangpun diantara manusia yang tertipu dengan berbagai prasangka dan propaganda kalangan media <st1:city st="on"><st1:place st="on">massa</st1:place></st1:City> barat yang merasa takut dengan islam. <b style=""><o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: -49.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";">Artinya: “<i style="">Barang siapa yang mengerjakan amal sholeh, baik laki-laki maupun perempuan baik dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya mereka pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka</i> <i style="">kerjakan</i>.” <i style="">(TQS. An-Nahl [16]: 97).<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><span style=""> </span>Kita bisa menarik kesimpulan telah sangat jelas bahwa islam menganggap kaum perempuan mempunyai kedudukan yang sama dengan laki-laki.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 36pt; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">REFERENSI<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Hizbut Tahrir <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>, <i style="">Kiprah politik Perempuan,<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Achmad Djunaidi dan thobieb Al- Asyhar, <i style="">Khadijah Sosok Perempuan Karier Sukses.<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><span style=""> </span>Al- Wa’ie, <i style="">Isu Gender Perlu di waspadai.<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Ismail Adam Patel, <i style="">Perempuan Feminisme dan islam.<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal"><i style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman";"><o:p> </o:p></span></i></p>Sonichttp://www.blogger.com/profile/11026101131347384011noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8175855416308586833.post-54334835727221219482007-11-13T11:43:00.000+07:002007-11-13T11:46:18.687+07:00tugas resensi buku<p class="MsoNormal" style="margin-left: 3cm; text-align: justify; text-indent: -3cm; line-height: 200%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 200%; font-family: "Book Antiqua";" lang="EN-US">Resensi Buku</span></b><span style="font-size: 12pt; line-height: 200%; font-family: "Book Antiqua";" lang="EN-US"><span style=""> </span>: Di dalam buku yang berjudul “<i style="">Evaluasi Program Pendidikan Luar</i> <i style="">Sekolah</i>” karangan Prof. Djudju Sudjana, M.Ed., Ph.D., membahas tentang Konsep Evaluasi Program, Tujuan Evaluasi Program, Model-model Evaluasi Program, Unsur-unsur Program yang dievaluasi, Metode-metode Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah, Data dan Teknik-teknik Evaluasi Program, Pengolahan Data dalam Evaluasi Program, Pengolahan Evaluasi Program, Isu, Nilai, dan Tanggung jawab Etik dalam Evaluasi Program dan Petunjuk Teknik Penyusunan Laporan Evaluasi Program. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 3cm; text-align: justify; text-indent: -3cm; line-height: 200%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 200%; font-family: "Book Antiqua";" lang="EN-US">Kelebihan</span></b><span style="font-size: 12pt; line-height: 200%; font-family: "Book Antiqua";" lang="EN-US"><span style=""> </span>: Di dalam buku ini secara penulisan, materi yang dipaparkan sangat sistematis dan jelas, maka pembaca akan lebih mudah memahami isi buku tersebut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 3cm; text-align: justify; text-indent: -3cm; line-height: 200%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 200%; font-family: "Book Antiqua";" lang="EN-US">Kelemahan</span></b><span style="font-size: 12pt; line-height: 200%; font-family: "Book Antiqua";" lang="EN-US"><span style=""> </span>:<span style=""> </span>Buku ini secara cover kurang menarik pembaca karena warna yang<span style=""> </span>ditampilkan yaitu biru tua bagi pembaca warna tersebut kurang membuat pembaca merasa penasaran, dan gambar yang ditampilkan tidak mendeskripsikan judul buku tersebut. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Book Antiqua";" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p>Sonichttp://www.blogger.com/profile/11026101131347384011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8175855416308586833.post-86794221039999054752007-11-06T12:28:00.000+07:002007-12-08T14:57:26.661+07:00Tugas syarat dan macam-macam evaluator<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "";">Persyaratan Evaluator</span></b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <u1:p></u1:p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "";"><u1:p></u1:p>1. Memahami Materi, yaitu memahami tentang seluk beluk program yang di evaluasi, antara lain :</span><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <u1:p></u1:p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "";">a. Tujuan program yang sudah ditentukan sebelum mulai kegiatan.</span><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <u1:p></u1:p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "";">b. Komponen-komponen program.</span><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <u1:p></u1:p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "";">c. Variable yang diuji cobakan atau dilaksanakan.</span><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <u1:p></u1:p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "";">d. Jangka waktu dan penjadwalan kegiatan.</span><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <u1:p></u1:p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "";">e. Mekanisme pelaksanaan program.</span><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <u1:p></u1:p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "";">f. Pelaksana program.</span><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <u1:p></u1:p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "";">g. Sistem monitoring kegiatan program.</span><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <u1:p></u1:p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "";"><u1:p></u1:p>2. Menguasai teknik, yaitu menguasai cara-cara atau teknik yang digunakan didalam melaksanakan evaluasi program. Oleh karena evaluasi program tidak lain adalah penelitian evaluasi, maka evaluator program harus menguasi metodologi penelitian, meluputi </span><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <u1:p></u1:p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "";">a. Cara membuat perencanaan penelitian.</span><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <u1:p></u1:p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "";">b. Teknik menentukan populasi dan sample.</span><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <u1:p></u1:p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "";">c. Teknik menyusun insrtumen penelitian.</span><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <u1:p></u1:p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "";">d. Prosedur dan teknik pengumpulan data.</span><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <u1:p></u1:p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "";">e. Penguasaan teknik pengolahan data.</span><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <u1:p></u1:p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "";">f. Cara menyusun laporan penelitian.</span><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <u1:p></u1:p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "";"><u1:p></u1:p>3. Objektif dan cermat. Tim evaluator adalah sekelompok orang yang mengemban tugas penting yang dalam tugasnya ditipang oleh data yang dikumpulkan secara cermat dan objektif.. Berdasarka atas data tersebut mereka diharapkan, mengklasifikasikan, mentabulasikan, mengolah dan sebagainya secara cermat dan objektif pula. Khusunya di dalam menentukan pengambilan strategi penyusunan laporan, evaluator tidak boleh memandang satu atau dua aspek sebagai hal yang istimewa, dan tidak boleh memihak.</span><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <u1:p></u1:p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "";">4. Jujur dan dapat dipercaya. Tim evaluasi merupakan tim kepada siapa mengambial keputusan menumpahkan seluruh kepercayaannya kepadanya. Mengapa pengambil keputusan minta tolong untuk mengevaluasi program yang dipandang penting untuk dievaluasi, alasannya ada dua hal: a.) Mereka menghindari adanya bias (kesalahan pengamatan atau kesalahan persepsi) dan b.) dalam mempertanggung jawabkan tindakannya kepada masyarakat luas, tidak akan ada rasa risih karena adanya kemungkinan tidak jujur.</span><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <u1:p></u1:p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "";">Sehubungan dengan persyaratan evaluator ini,Ronald G. Schnee (1977) menyimpulkan dari data yang diperoleh dari 45 orang peneliti dan evaluator adanya 11 hal yang harus diperhatikan:</span><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <u1:p></u1:p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "";">a. Evaluator hendaknya merupakan otonom.</span><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <u1:p></u1:p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "";">b. <st1:city st="on"><st1:place st="on"><st1:city><st1:place>Ada</st1:place></st1:city></st1:place></st1:City> hubungan baik dengan responden dalam arti dapat memahami sedalam-dalamnya watak kebiasaan dan cara hidup klien yang akan dijadikan sumber data evaluasi.</span><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <u1:p></u1:p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "";">c. Tanggap akan masalah politik dan social karena tujuan evaluasi adalah pengembangan program.</span><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <u1:p></u1:p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "";">d. Evaluator berkualitas tinggi, dalam arti jauh dari biasa.</span><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <u1:p></u1:p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "";">e. Menguasai teknik untuk memilih desain dan metodologi penelitian yang cepat untuk program yang dievaluasi.</span><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <u1:p></u1:p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "";">f. Bersifat terbuka terhadap kritik.</span><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <u1:p></u1:p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "";">g. Menyadari kekurangan dan keterbatasannya serta bersikap jujur, menyampaikan kelemahan dan keterbatasan tentang evaluasi yang dilakukan.</span><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <u1:p></u1:p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "";">h. Bersifat pasrah kepada umum mengenai penemuan pisitif dan negative.</span><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <u1:p></u1:p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "";">i. Bersedia menyebarkan hasil evaluasi.</span><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <u1:p></u1:p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "";">j. Berlawanan dengan nomor sembilan menurut Ronald G. Schnee, hasil penelitian yang tidak secara eksplisit denyatakan sebagai informasi terbuka, sebaiknya tidak disebarluaskan (merupakan sesuatu yang kontidensial).</span><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <u1:p></u1:p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "";">k. Tidak mudah membuat kontrak. Evaluasi yang tidak memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah disebutkan sebaiknya tidak dengan mudah menyanggupi menerima tugas karena secara etis dan moral akan merupakan sesuatu yang kurang dapat dibenarkan.</span><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <u1:p></u1:p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "";"><u1:p></u1:p>Macam-macam evaluator:</span></b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <u1:p></u1:p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "";"><u1:p></u1:p>1. <i>Evaluator intern</i>, adalah sebuah tim yang ditunjuk oleh suatu organisasi yang melaksanakan program, terdiri orang-orang yang menjadi anggota organisasi program tersebut. </span><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <u1:p></u1:p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "";">2. <i>Evaluator ekstern,</i> adalah sebuah tim yang diminta (biasanya oleh pengambil keputusan) untuk melaksanakan penilaian terhadap efektifitas program agar hasilnya dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan di dalam menentukan tindak lanjut terhadap kelangsungan atau terhentikannya program tersebut. </span><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <u1:p></u1:p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 14pt;"><o:p> </o:p></span></p> <u1:p></u1:p>Sonichttp://www.blogger.com/profile/11026101131347384011noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8175855416308586833.post-53480152735995283832007-10-30T20:00:00.000+07:002007-10-30T20:02:51.333+07:00tugas konsorsium stanford<h3 style="text-align: center;" class="timr">Published May 3rd, 2007 </h3> <h2 id="post-190"><a href="http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/amutiara/2007/05/03/streamit-bahasa-pemrograman-baru-yang-mudah-untuk-mesin-multicore/" rel="bookmark" title="Permanent Link to StreamIt: Bahasa Pemrograman baru yang mudah untuk mesin multicore"> StreamIt: Bahasa Pemrograman baru yang mudah untuk mesin multicore </a></h2> <p class="postmetadata"> <!-- by amutiara --> Category <span class="catr"> <a href="http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/amutiara/category/multicore-architecture/" title="View all posts in Multicore Architecture" rel="category tag">Multicore Architecture</a>, <a href="http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/amutiara/category/paralel-computing/" title="View all posts in Paralel Computing" rel="category tag">Paralel Computing</a>, <a href="http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/amutiara/category/programming-language/" title="View all posts in Programming Language" rel="category tag">Programming Language</a>, <a href="http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/amutiara/category/computer-science-and-software-engineering/" title="View all posts in Computer Science and Software Engineering" rel="category tag">Computer Science and Software Engineering</a> </span> | <span class="commr"> Comments Off </span></p> <p align="justify">Dengan perkembangan teknologi mikroprosessor, kita jumpai sekarang terdapat PC, Laptop maupun Gagdet memiliki prosessor lebih dari 1 atau istilahnya multicore, ada yang dual-core atau quad-core. Pada saat ini mesin dengan multicore tersebut lebih banyak digunakan untuk aplikasi-aplikasi yang memang memerlukan banyak proses komputasi, seperti video processing dan gaming. Namun, pada dasarnya mesin multicore ini merupakan superkomputer skals-kecil. Agar kita dapat memanfaatkan keuntungan dari kekuatan komputasinya, software atau program harus dikoding bagi mesin tersebut harus berbasis algoritma paralel (pemrograman paralel). Dan para pakar yakin, apabila <strong><span style="color:#330099;">pemrograman paralel tidak dapat dibuat lebih mudah</span><span style="color:#000000;">, </span></strong><span style="color:#000000;">progress komputasi akan menjadi tersendat-sendat dan bahkan terhenti.</span></p> <p align="justify"><span style="color:#000000;">Peneliti dari MIT memperhatikan hal ini. Dan mereka telah berhasil mendesain sebuah bahasa pemograman dan compiler yang memberikan kemudahan dalam pemrograman paralel, khususnya bagi mesin-mesin mutlicore. Bahasa Pemrograman dan Compiler disebut </span> <a href="http://cag.csail.mit.edu/streamit/">StreamIt</a> , dikembangkan oleh <a href="http://cag.csail.mit.edu/%7Esaman/">Saman Amarasinghe</a>, professor teknik elektro dan ilmu komputer MIT.</p> <p align="justify">StreamIt saat ini berjalan pada mesin multicore khusus yang dikembangkan di MIT. Pada musim panas tahun ini diharapkan dapat berjalan pada chip-komersial dari IBM, Sony, dan Toshiba.</p> <p align="justify">Pada mesin single core, kode software (tasks)akan berjalan sekuensial; pada mesin multicore task-task akan dipecah diantara core-core. Jika task yang berbeda perlu mengakses ‘chunk’ memori yang sama, task tersebut harus bekerja bersama-sama untuk mensinkronisasi akses-akses.</p> <p align="justify">Debugging sekuesial program adalah mudah. Pada sistem paralel proses debug cukup kompleks dan sulit, karena sifat-nya menjadi probabilistik. Setiap kali program berjalan, multicore mengeksekusi tugasnya secara independent, memungkinkan terjadinya jutaan orde eksekusi yang mungkin bagi program.</p> <p align="justify">Data flow, menurut Amaransinghe, merupakan solusinya. Pada data flow, data di stream secara sekuensial melalui sebuah ’sort’ pipeline fungsi-fungsi. Ketika data mengalir compiler akan melihat fungsi mana yang independen. Dengan demikian, compiler dapat memisahkan task-task pada core yang berbeda, tanpa khawatir bahwa task-task akan berinterferensi satu sama lain atau menempati ruang memori yang sama.</p> <p align="justify"><em><span style="color:#000099;">Programmer hanya perlu menulis program yang beroperasi secara sekuensial. Compiler yang akan melihat seluruh interaksi-interaksi yang perlu dilakukan, berdasarkan kode yang ditulis programmer, dan mengalokasikan instruksi-instruksi yang tepat.</span></em></p>Sonichttp://www.blogger.com/profile/11026101131347384011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8175855416308586833.post-41846102815477210672007-10-30T15:25:00.000+07:002007-10-30T15:50:26.774+07:00konsorsium pendidikan di stanford<ol><li><div align="center"><span >Universitas On-line "U21 Global" Tengah Bersiap Menguasai AsiaRabu, 23-01-2002</span></div></li></ol><div align="justify"><br /><span style="font-family:arial;">Universitas on-line model universitas terbuka yang didukung oleh 15 universitas terkenal di AS, Canada, Eropa, Australia, dan beberapa universitas terkemuka di Asia tengah dipersiapkan guna hadir tepat pada kwartal pertama tahun 2003. Dengam mengambil nama "U21 Global" atau Universitas 21 Global maka model pengajaran e-Learning yang berorientasi pada penyediaan pendidikan bergelar sarjana dan pasca-sarjana untuk bidang bisnis dan teknologi informasi ini akan beroperasi didukung oleh akreditasi 15 universitas yang tergabung dalam kemitraan "Universitas 21" yang bermitra dengan institusi swasta Thomas Learning.</span></div><div align="justify"><span style="font-family:arial;"><br />Thomas Learning adalah perusahaan publik berskala global dalam bidang penyedia jasa solusi pendidikan dan training yang basis bisnisnya berpusat di Canada dan London - Inggris. Pada tahun 2000 pendapatan bisnis perusahaan mencapai nilai $ 6 milyar. Sedangkan Universitas 21 adalah jaringan kerja sama pendidikan, akreditasi dan riset diantara sekelompok Universitas yang mengandalkan riset iptek yang intensif, yang terdiri atas 18 Universitas di kawasan Amerika Utara/Canada, Eropa, dan Asia-Pasifik. </span></div><div align="justify"><br /><span style="font-family:arial;">Konsorsium kerja sama Universitas "U21 Global" mulai digulirkan dengan modal awal kerja sama senilai AS $ 50 juta. Kantor administrasi pengelola kampus akan berpusat di Singapore, demikian pula halnya dengan segala paket materi perkuliahan akan dipersiapkan dan dipancarkan lewat Internet dari Singapore. Dalam tahap awal operasionalnya "U21 Global" akan membidik pasar di kawasan Asia, khususnya ASEAN dan Asia Timur. President & CEO Thomson Learning yang juga duduk sebagai manajemen puncak "U21 Global" Bob Cullen memprediksikan akan terdapat pasar potensial pendidikan model e-Learning lewat Internet bagi sejumlah 32 juta mahasiswa di seluruh penjuru dunia akan setara dengan permintaan bernilai komersial sebesar AS $ 100 milyar lebih. </span></div><div align="justify"><br /><span style="font-family:arial;">Pasar Asia khususnya untuk calon mahasiswa dari Singapore, Malaysia, dan Hong Kong, dianggap sebagai pasar pertama yang paling potensial dan dikenal sebagai pengguna jasa yang "brand concious"-nya tinggi dan sangat menghargai akan arti mutu materi kuliah yang berasal dari universitas terkemuka yang bergabung dalam konsorsium Universitas "U21 Global". Bahasa pengantar kuliah adalah Bahasa Inggris. </span></div><div align="justify"><br /><span style="font-family:arial;">15 Universitas yang telah aktif bergabung dalam "U21 Global" yakni ; </span></div><div align="justify"><br /><span style="font-family:arial;">University of Virginia, University of Michigan, McGill University, University of British Columbia ( AS & Canada ) ;<br />University of Melbourne, University of New South Wales, University of Queensland, University of Auckland ( Australia & Selandia Baru ).<br />National University of Singapore ( NUS ), University of Hong Kong, Fudan University dan Peking University ( China ). </span></div><div align="justify"><br /><span style="font-family:arial;">Beberapa universitas dari negara-negara di Europe. </span></div><div align="justify"><br /><span style="font-family:arial;">Di AS komersialisasi jasa pendidikan e-Learning telah berjalan sejak menjelang tahun 2000 ; baik yang dijalankan oleh Universitas maupun ditawarkan oleh Institusi swasta penyedia jasa Pendidikan & Training. Persaingan di tengah pasar AS senilai $1.1 milyar sesuai penelitian Goldman Sachs sampai tahun 2002 berjalan sangat kompetitif. Terlebih ketika pada Nov 2000 Universitas terpandang seperti Harvard dan Stanford yang bekerja sama menyiapkan program unggulan keduanya dalam bidang Manajemen Bisnis dilaksanakan on-line di Internet. Program kedua Universitas memang difokuskan terutama bagi sosok eksekutif yang memerlukan penajaman lanjutan dalam keahlian bidang Manajemen. </span></div><div align="justify"><br /><span style="font-family:arial;">Ketua Jurusan Harvard Business School telah menggariskan visi Harvard & Stanford guna menjadi nara sumber terdepan dalam bidang pendidikan manajemen secara on-line dizaman global ini adalah : "to educate leaders around the world,"</span></div><div align="justify"><span style="font-family:arial;">( 23-01-02 SI-IPTEKnet merangkum dari berbagai sumber ) .</span></div><div align="justify"><span style="font-family:arial;"></span> </div><div align="justify"><span style="font-family:arial;"> Sumber: IPTEKnet / Rizal </span></div>Sonichttp://www.blogger.com/profile/11026101131347384011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8175855416308586833.post-5901016981145996972007-10-02T21:52:00.000+07:002007-10-02T21:53:43.562+07:00macam-macam validitas<h2 class="date-header">Selasa, 2007 Oktober 02</h2> <div class="post hentry uncustomized-post-template"><a name="4756805369518691874"></a> <h3 class="post-title entry-title"><a href="http://fitriayunita.blogspot.com/2007/10/task-4-macam-macam-validitas.html">task 4 macam-macam validitas</a> </h3> <div class="post-body entry-content"> <p> </p><p class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: red;" lang="SV">Istilah validitas ternyata memiliki keragaman kategori. </span><b><span style="color: red;">Ebel </span></b><span style="color: red;">(dalam Nazir 1988) membagi validitas menjadi:<o:p></O:P></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%; text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: rgb(51, 51, 255);"><span>1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><b><i><span style="color: rgb(51, 51, 255);" lang="SV">Concurrent</span></i></b><b><span style="color: rgb(51, 51, 255);" lang="SV"> <i>Validity</i></span></b><span style="color: red;" lang="SV"> adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor dengan kinerja. </span><span style="color: red;"><o:p></O:P></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%; text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: rgb(51, 51, 255);"><span>2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><b><i><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Construct Validity</span><span style="color: red;"> </span></i></b><span style="color: red;">adalah validitas yang berkenaan dengan kualitas aspek psikologis apa yang diukur oleh suatu pengukuran serta terdapat evaluasi bahwa suatu konstruk tertentu dapat dapat menyebabkan kinerja yang baik dalam pengukuran.<o:p></O:P></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%; text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: rgb(51, 51, 255);"><span>3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><b><i><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Face Validity</span></i></b><span style="color: red;"> adalah validitas yang berhubungan apa yang nampak dalam mengukur sesuatu dan bukan terhadap apa yang seharusnya hendak diukur.<o:p></O:P></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%; text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: rgb(51, 51, 255);"><span>4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><b><i><span style="color: rgb(51, 51, 255);" lang="SV">Factorial Validity</span></i></b><b><i><span style="color: red;" lang="SV"> </span></i></b><span style="color: red;" lang="SV">dari sebuah alat ukur adalah korelasi antara alat ukur dengan faktor-faktor yang yang bersamaan dalam suatu kelompok atau ukuran-ukuran perilaku lainnya, dimana validitas ini diperoleh dengan menggunakan teknik analisis faktor.</span><span style="color: red;"><o:p></O:P></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%; text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: rgb(51, 51, 255);"><span>5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><b><i><span style="color: rgb(51, 51, 255);" lang="SV">Empirical Validity</span></i></b><span style="color: red;" lang="SV"> </span><span style="color: red;" lang="SV">adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor dengan suatu kriteria. Kriteria tersebut adalah ukuran yang bebas dan langsung dengan apa yang ingin diramalkan oleh pengukuran.</span><span style="color: red;"><o:p></O:P></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%; text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: rgb(51, 51, 255);"><span>6.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><b><i><span style="color: rgb(51, 51, 255);" lang="SV">Intrinsic Validity</span></i></b><b><i><span style="color: red;" lang="SV"> </span></i></b><span style="color: red;" lang="SV">adalah validitas yang berkenaan dengan penggunaan teknik uji coba untuk memperoleh bukti kuantitatif dan objektif untuk mendukung bahwa suatu alat ukur benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur.</span><span style="color: red;"><o:p></O:P></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%; text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: rgb(51, 51, 255);"><span>7.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><b><i><span style="color: rgb(51, 51, 255);" lang="SV">Predictive Validity</span></i></b><b><i><span style="color: red;" lang="SV"> </span></i></b><span style="color: red;" lang="SV">adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor suatu alat ukur dengan kinerja seseorang di masa mendatang. </span><span style="color: red;"><o:p></O:P></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%; text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: rgb(51, 51, 255);"><span>8.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><b><i><span style="color: rgb(51, 51, 255);" lang="SV">Content Validity</span></i></b><span style="color: red;" lang="SV"> adalah validitas yang berkenaan dengan baik buruknya sampling dari suatu populasi.</span><span style="color: red;"><o:p></O:P></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%; text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: rgb(51, 51, 255);"><span>9.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><b><i><span style="color: rgb(51, 51, 255);" lang="SV">Curricular Validity</span></i></b><span style="color: red;" lang="SV"> </span><span style="color: red;">adalah validitas yang ditentukan dengan cara menilik isi dari pengukuran dan menilai seberapa jauh pengukuran tersebut merupakan alat ukur yang benar-benar mengukur aspek-aspek sesuai dengan tujuan instruksional.<o:p></O:P></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: red;">Sementara itu, Kerlinger (1990) membagi validitas menjadi tiga yaitu <i>content validity </i>(validitas isi)<i>, construct validity </i>(validitas konstruk<i>), </i>dan<i> criterion-related validity </i>(validitas berdasar kriteria).<o:p></O:P></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="color: rgb(51, 51, 255);" lang="SV">Tipe-tipe umum pengukuran validitas <o:p></O:P></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%; text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="color: rgb(51, 51, 255);"><span>1)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Validitas isi<o:p></O:P></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: red;" lang="SV">Validitas isi merupakan validitas yang diperhitumgkan melalui pengujian terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional. Pertanyaan yang dicari jawabannya dalam validasi ini adalah "sejauhmana item-item dalam suatu alat ukur mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur oleh alat ukur yang bersangkutan?" atau berhubungan dengan representasi dari keseluruhan kawasan.<o:p></O:P></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: red;" lang="SV">Pengertian "mencakup keseluruhan kawasan isi" tidak saja menunjukkan bahwa alat ukur tersebut harus komprehensif isinya akan tetapi harus pula memuat hanya isi yang relevan dan tidak keluar dari batasan tujuan ukur.<o:p></O:P></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: red;" lang="SV">Walaupun isi atau kandungannya komprehensif tetapi bila suatu alat ukur mengikutsertakan pula item-item yang tidak relevan dan berkaitan dengan hal-hal di luar tujuan ukurnya, maka validitas alat ukur tersebut tidak dapat dikatakan memenuhi ciri validitas yang sesungguhnya.<o:p></O:P></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: red;" lang="SV">Apakah validitas isi sebagaimana dimaksudkan itu telah dicapai oleh alat ukur, sebanyak tergantung pada penilaian subjektif individu. Dikarenakan estimasi validitas ini tidak melibatkan komputasi statistik, melainkan hanya dengan analisis rasional maka tidak diharapkan bahwa setiap orang akan sependapat dan sepaham dengan sejauhmana validitas isi suatu alat ukur telah tercapai.<o:p></O:P></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: red;" lang="SV">Selanjutnya, validitas isi ini terbagi lagi menjadi dua tipe, yaitu <i>face validity </i>(validitas muka)<i> </i>dan<i> logical validity</i> (validitas logis).<b><o:p></O:P></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><i><span style="color: rgb(51, 51, 255);" lang="SV">Face Validity </span></i></b><b><span style="color: rgb(51, 51, 255);" lang="SV">(Validitas Muka).</span></b><b><span style="color: red;" lang="SV"> </span></b><span style="color: red;" lang="SV">Validitas muka adalah tipe validitas yang paling rendah signifikasinya karena hanya didasarkan pada penilaian selintas mengenai isi alat ukur. Apabila isi alat ukur telah tampak sesuai dengan apa yang ingin diukur maka dapat dikatakan validitas muka telah terpenuhi.</span><span style="color: red;"><o:p></O:P></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: red;" lang="SV">Dengan alasan kepraktisan, banyak alat ukur yang pemakaiannya terbatas hanya mengandalkan validitas muka. Alat ukur atau instrumen psikologi pada umumnya tidak dapat menggantungkan kualitasnya hanya pada validitas muka. Pada alat ukur psikologis yang fungsi pengukurannya memiliki sifat menentukan, seperti alat ukur untuk seleksi karyawan atau alat ukur pengungkap kepribadian (asesmen), dituntut untuk dapat membuktikan validitasnya yang kuat.</span><span style="color: red;"><o:p></O:P></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><i><span style="color: rgb(51, 51, 255);" lang="SV">Logical Validity</span></i></b><b><span style="color: rgb(51, 51, 255);" lang="SV"> (Validitas Logis).</span></b><b><span style="color: red;" lang="SV"> </span></b><span style="color: red;" lang="SV">Validitas logis disebut juga sebagai validitas sampling (<i>sampling validity</i>). Validitas tipe ini menunjuk pada sejauhmana isi alat ukur merupakan representasi dari aspek yang hendak diukur.</span><span style="color: red;"><o:p></O:P></span></p> <p class="MsoBodyText" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: red;" lang="SV">Untuk memperoleh validitas logis yang tinggi suatu alat ukur harus dirancang sedemikian rupa sehingga benar-benar berisi hanya item yang relevan dan perlu menjadi bagian alat ukur secara keseluruhan. Suatu objek ukur yang hendak diungkap oleh alat ukur hendaknya harus dibatasi lebih dahulu kawasan perilakunya secara seksama dan konkrit. Batasan perilaku yang kurang jelas akan menyebabkan terikatnya item-item yang tidak relevan dan tertinggalnya bagian penting dari objek ukur yang seharusnya masuk sebagai bagian dari alat ukur yang bersangkuatan.</span><span style="color: red;"><o:p></O:P></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: red;" lang="SV">Validitas logis memang sangat penting peranannya dalam penyusunan tes prestasi dan penyusunan skala, yaitu dengan memanfaatkan <i>blue-print</i> atau tabel spesifikasi.<o:p></O:P></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%; text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="color: rgb(51, 51, 255);"><span>2)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="color: rgb(51, 51, 255);" lang="SV">Validitas Konstruk</span></b><span style="color: rgb(51, 51, 255);"><o:p></O:P></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: red;" lang="SV">Validitas konstruk adalah tipe validitas yang menunjukkan sejauhmana alat ukur mengungkap suatu <i>trait</i> atau konstruk teoritis yang hendak diukurnya (Allen & Yen, dalam Azwar 1986).</span><span style="color: red;"><o:p></O:P></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: red;" lang="SV">Pengujian validitas konstruk merupakan proses yang terus berlanjut sejalan dengan perkembangan konsep mengenai <i>trait</i> yang diukur.</span><span style="color: red;"><o:p></O:P></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: red;" lang="SV">Walaupun pengujian validitas konstruk biasanya memerlukan teknik analisis statistik yang lebih kompleks daripada teknik yang dipakai pada pengujian validitas empiris lainnya, akan tetapi validitas konstruk tidaklah dinyatakan dalam bentuk koefisien validitas tunggal.</span><span style="color: red;"><o:p></O:P></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: red;" lang="SV">Konsep validitas konstruk sangatlah berguna pada alat ukur yang mengukur <i>trait</i> yang tidak memiliki kriteria eksternal.<o:p></O:P></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%; text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="color: rgb(51, 51, 255);" lang="SV"><span>3)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="color: rgb(51, 51, 255);" lang="SV">Validitas Berdasar Kriteria<o:p></O:P></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: red;" lang="SV">Pendekatan validitas berdasar kriteria menghendaki tersedianya kriteria eksternal yang dapat dijadikan dasar pengujian skor alat ukur. Suatu kriteria adalah variabel perilaku yang akan diprediksikan oleh skor alat ukur.<o:p></O:P></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: red;" lang="SV">Untuk melihat tingginya validitas berdasar kriteria dilakukan komputasi korelasi antara skor alat ukur dengan skor kriteria. Koefisien ini merupakan koefisien validitas bagi alat ukur yang bersangkutan, yaitu r<sub>xy</sub>, dimana x melambangkan skor alat ukur dan y melambangkan skor kriteria. <o:p></O:P></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: red;" lang="SV">ilihat dari segi waktu untuk memperoleh skor kriterianya, prosedur validasi berdasar kriteria menghasilkan dua macam validitas yaitu validitas prediktif (<i>predictive validity</i>) dan validitas konkuren (<i>concurrent validity</i>).</span><span style="color: red;"><o:p></O:P></span></p> <p class="MsoBodyText" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="color: rgb(51, 51, 255);" lang="SV">Validitas Prediktif.</span></b><b><span style="color: red;" lang="SV"> </span></b><span style="color: red;" lang="SV">Validitas prediktif sangat penting artinya bila alat ukur dimaksudkan untuk berfungsi sebagai prediktor bagi kinerja di masa yang akan datang. Contoh situasi yang menghendaki adanya prediksi kinerja ini antara lain adalah dalam bimbingan karir; seleksi mahasiswa baru, penempatan karyawan, dan semacamnya.</span><span style="color: red;"><o:p></O:P></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: red;" lang="SV">Contohnya adalah sewaktu kita melakukan pengujian validitas alat ukur kemampuan yang digunakan dalam penempatan karyawan. Kriteria yang terbaik antara lain adalah kinerjanya setelah ia betul-betul ditempatkan sebagai karyawan dan melaksanakan tugasnya selama beberapa waktu. Skor kinerja karyawan tersebut dapat diperoleh dari berbagai cara, misalnya menggunakan indeks produktivitas atau <i>rating</i> yang dilakukan oleh atasannya.</span><span style="color: red;"><o:p></O:P></span></p> <p class="MsoBodyText" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: red;" lang="SV">Koefisien korelasi antara skor alat ukur dan kriteria merupakan petunjuk mengenai saling hubungan antara skor alat ukur dengan skor kriteria dan merupakan koefisien validitas prediktif. Apabila koefisien ini diperoleh dari sekelompok individu yang merupakan sampel yang representatif, maka alat ukur yang telah teruji validitasnya akan mempunyai fungsi prediksi yang sangat berguna dalam prosedur alat ukur di masa datang.</span><span style="color: red;"><o:p></O:P></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: red;" lang="SV">Prosedur validasi prediktif pada umumnya memerlukan waktu yang lama dan mungkin pula biaya yang tidak sedikit dikarenakan prosedur ini pada dasarnya bukan pekerjaan yang dianggap selesai setelah melakukan sekali tembak, melainkan lebih merupakan kontinuitas dalam proses pengembangan alat ukur. Sebagaimana prosedur validasi yang lain, validasi prediktif pada setiap tahapnya haruslah diikuti oleh usaha peningkatan kualitas item alat ukur dalam bentuk revisi, modifikasi, dan penyusunan item-item baru agar prosedur yang dilakukan itu mempunyai arti yang lebih besar dan bukan sekedar pengujian secara deskriptif saja.</span><span style="color: red;"><o:p></O:P></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="color: rgb(51, 51, 255);" lang="SV">Validitas Konkuren.</span></b><b><span style="color: red;" lang="SV"> </span></b><span style="color: red;" lang="SV">Apabila skor alat ukur dan skor kriterianya dapat diperoleh dalam waktu yang sama, maka korelasi antara kedua skor termaksud merupakan koefisien validitas konkuren.</span><span style="color: red;"><o:p></O:P></span></p> <p class="MsoBodyText" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: red;" lang="SV">Suatu contoh dimana validitas konkuren layak diuji adalah apabila kita menyusun suatu skala kecemasan yang baru. Untuk menguji validitas skala tersebut kita dapat mengunakan skala kecemasan lain yang telah lebih dahulu teruji validitasnya, yaitu dengan alat ukur TMAS (<i>Tylor Manifest Anxiety Scale</i>).</span><span style="color: red;"><o:p></O:P></span></p> <p class="MsoBodyText" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: red;" lang="SV">Validitas konkuren merupakan indikasi validitas yang memadai apabila alat ukur tidak digunakan sebagai suatu prediktor dan merupakan validitas yang sangat penting dalam situasi diagnostik. Bila alat ukur dimaksudkan sebagai prediktor maka validitas konkuren tidak cukup memuaskan dan validitas prediktif merupakan keharusan.</span><span style="color: red;"><o:p></O:P></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="color: red;"><o:p></O:P></span></p> </div> <div class="post-footer"> <p class="post-footer-line post-footer-line-1"><span class="post-author vcard">Diposting oleh <span class="fn">my dream</span> </span><span class="post-timestamp">di <a class="timestamp-link" title="permanent link" href="http://fitriayunita.blogspot.com/2007/10/task-4-macam-macam-validitas.html" rel="bookmark"><abbr class="published" title="2007-10-02T03:39:00-07:00">03:39</abbr></a> </span><span class="post-comment-link"><a class="comment-link" onclick="" href="comment.g?blogID=338906548233554488&postID=4756805369518691874">0 komentar</a> </span><span class="post-backlinks post-comment-link"></span><span class="post-icons"><span class="item-control blog-admin pid-1526849473"><a title="Edit Posting" href="post-edit.g?blogID=338906548233554488&postID=4756805369518691874"><span class="quick-edit-icon"> </span> </a></span></span></p> <p class="post-footer-line post-footer-line-2"><span class="post-labels"></span></p> <p class="post-footer-line post-footer-line-3"><br /></p></div></div>Sonichttp://www.blogger.com/profile/11026101131347384011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8175855416308586833.post-18326605394666423202007-09-25T19:37:00.000+07:002007-09-25T19:49:11.072+07:00FORMAT RAPORT SD ISLAM AL-AZHAR<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpnoZhjyg4y4zBxj3jZbWUR1HFgGTpP5zM-fwWpdEnX3SlnrMUhwVmNvyh81LguibqLQUZ8DC2hBR0PpZhaACsgMI940rfeVRvlo_vLM-IGE3fXm16RTsgQLUrH8-SSkqYvY0vnt-eKJ8/s1600-h/Untitled-1.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpnoZhjyg4y4zBxj3jZbWUR1HFgGTpP5zM-fwWpdEnX3SlnrMUhwVmNvyh81LguibqLQUZ8DC2hBR0PpZhaACsgMI940rfeVRvlo_vLM-IGE3fXm16RTsgQLUrH8-SSkqYvY0vnt-eKJ8/s320/Untitled-1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5114121519217756834" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsTNZLWgfLWNXX7Pjxdp90fY_G10lTCPBp-RjGlycWvinpp4-s2yDvaQnx-AHTa4fFtTnqUmtTHLeuIXgO85sCIZ2eU0_jEZQA05tdbsxOFxG_Bez1sAfBN1KFaqFulsdh7mPbJIR4fz4/s1600-h/Untitled-3.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsTNZLWgfLWNXX7Pjxdp90fY_G10lTCPBp-RjGlycWvinpp4-s2yDvaQnx-AHTa4fFtTnqUmtTHLeuIXgO85sCIZ2eU0_jEZQA05tdbsxOFxG_Bez1sAfBN1KFaqFulsdh7mPbJIR4fz4/s320/Untitled-3.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5114121527807691442" border="0" /></a>Sonichttp://www.blogger.com/profile/11026101131347384011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8175855416308586833.post-21092586733840508552007-09-18T14:17:00.000+07:002007-09-18T15:22:53.779+07:00prinsip penilaian pengambilan keputusan menurut islam<p>(tentang kejujuran)</p> <p>“Dan siapa diantara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya adzab yang besar.” [QS. 24 : 11].<br /></p> <p><br />ket: orang-orang yang menebarkan isu dusta atau bohong maka baginya adzab yang sangat besar<br /></p> “Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak berkata kecuali DUSTA” [Terjemahan QS. Al-Kahfi : 5]<br /><br />ket:<br /><br />(tentang Amanah)<br /><br /> 1. <i>"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya."</i> (An Nisa :58)<br /><br /> 2. <i>"Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang </i><i>lain, hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya dan </i><i>hendaklah ia bertaqwa kepada Allah, Rabb-Nya." </i> (Al Baqarah :283).<br /><br /> 3. <i>"Sesungguhnya kami telah mengemukakan amanat kepada </i><i>langit, bumi dan gunung-gunung; semuanya enggan untuk </i><i>memikul amanat dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, </i><i>lalu dipikullah manah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia </i><i>itu amat zhalim dan amat bodoh."</i> (Al Ahzab : 72)<br /><br /> 4. <i>"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati </i><i>Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu </i><i>mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, </i><i>sedang kamu mengetahui."</i> (Al Anfal : 27).<br /><br /> 5. <i>"Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang </i><i>dipikulnya) dan janjinya."</i> (Al Mukminuun : 8).<br /><i><br />ket: </i>1. Amanat adalah sesuatu yang tersembunyi dan tidak diketahui oleh orang. Sesuatu yang paling patut untuk dipelihara adalah sesuatu yang paling tersembunyi.<br /><br /> 2. Amanat ada dua macam : Pertama, hak-hak Allah atas hamba-Nya dan hak-hak tersebut tidak diketahui oleh mereka. Kedua, hak di antara sesama hamba, yang dipercayakan kepada mereka tanpa diketahui secara jelas.<br /><br /> 3. Amanat diambil dari kata <i>Alamnu</i> (aman) karena amanat aman dari penolakan hak.<br /><br /> 4. Amanat mencakup seluruh aspek Din; ibadah dan muamalah.<br /><br /> 5. Faktor penyerahan amanat adalah kepercayaan seseorang diberi amanat, karena ia dipercaya oleh pemberi amanat.<br /> <br /><em></em><br /><i><br /><br /><br /></i>Sonichttp://www.blogger.com/profile/11026101131347384011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8175855416308586833.post-32308362037302583652007-09-16T12:56:00.000+07:002007-09-16T13:00:20.370+07:00Bangunan 110 tingkat.Berdiri teguh sombong belaka<br /><br />amat tinggi hingga mencapai langit<br /><br />nampak seperti gunung<br /><br />gegarannya menghempas kebumi<br /><br />usah peduli nyawa terbang melayang<br /><br />nun jauh berkecai<br /><br />akur kepada Tuhan<br /><br />nafas terhenti-henti bagaikan…….<br /><br />1 kesedihan<br /><br />1 keengganan<br /><br />0 kemusnahan<br /><br />Tinggi-tinggi burung yang terbang<br /><br />ingin juga turun kebumi<br /><br />nah itulah tanda kemusnahan<br /><br />gembleng doa dan imanmu<br /><br />kalau dunia wujud<br /><br />akan ada dunia akhirat<br /><br />takkan begitu?<br /><br /><br />Ali Termizzi HR. Brunei Darussalam. 05012005.Sonichttp://www.blogger.com/profile/11026101131347384011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8175855416308586833.post-15744996561025310142007-09-16T12:43:00.000+07:002007-09-16T12:56:00.315+07:00Gambar 42.Gambar kenangan 42<br /><br />aku di sana tersenyum melupakan kisah lama<br /><br />masa itu banyak kenangan harus di tempuh<br /><br />bukan sekadar manis dan duka<br /><br />akan tetapi peristiwa yang sangat luar biasa<br /><br />rasa inginku telan tapi tak terdaya<br /><br />Empat puluh dua orang didalamnya<br /><br />malah lebih daripada itu<br /><br />pernah membuat kenangan bersama<br /><br />akan tetapi tidak mampu meneruskan perjuangan bersama<br /><br />tiada nampak lagi di hadapan<br /><br />Demi gambar 42<br /><br />ungkaplah kata-kata yang teristimewa<br /><br />akan di kenang sehingga akhir hayat<br /><br /><br />Ali Termizzi HR. Brunei Darussalam. 08012005Sonichttp://www.blogger.com/profile/11026101131347384011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8175855416308586833.post-80601707439333591422007-09-16T12:40:00.000+07:002007-09-16T12:42:15.317+07:00kepada pemeluk teguh<br /><br />Tuhanku<br />Dalam termangu<br />Aku masih menyebut namamu<br /><br />Biar susah sungguh mengingat<br />Kau penuh seluruh cayaMu panas suci tinggal kerdip lilin di kelam sunyi<br /><br />Tuhanku aku hilang bentuk remuk<br />Tuhanku aku mengembara di negeri asing<br />Tuhanku di pintuMu aku mengetuk aku tidak bisa berpaling<br /><br />13 November 1943<br /><br /><a name="91913163"><a class="byline" href="http://chairil-anwar.blogspot.com/2003_03_30_archive.html#91913163#91913163">Posted 5:58 AM</a> by camar </a>Sonichttp://www.blogger.com/profile/11026101131347384011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8175855416308586833.post-49315500017201208592007-09-16T12:28:00.000+07:002007-09-16T12:40:07.724+07:00AKUKalau sampai waktuku<br />'Ku mau tak seorang kan merayu<br />Tidak juga kau<br /><br />Tak perlu sedu sedan itu<br /><br />Aku ini binatang jalang<br />Dari kumpulannya terbuang<br /><br />Biar peluru menembus kulitku<br />Aku tetap meradang menerjang<br /><br />Luka dan bisa kubawa berlari<br />Berlari<br />Hingga hilang pedih peri<br /><br />Dan aku akan lebih tidak perduli<br /><br />Aku mau hidup seribu tahun lagi<br /><br />Maret 1943<br /><br /><a name="91913294"><a class="byline" href="http://chairil-anwar.blogspot.com/2003_03_30_archive.html#91913294#91913294">Posted 6:01 AM</a> by camar </a>Sonichttp://www.blogger.com/profile/11026101131347384011noreply@blogger.com0