Selasa, 18 September 2007

prinsip penilaian pengambilan keputusan menurut islam

(tentang kejujuran)

“Dan siapa diantara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya adzab yang besar.” [QS. 24 : 11].


ket: orang-orang yang menebarkan isu dusta atau bohong maka baginya adzab yang sangat besar

“Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak berkata kecuali DUSTA” [Terjemahan QS. Al-Kahfi : 5]

ket:

(tentang Amanah)

1. "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya." (An Nisa :58)

2. "Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah, Rabb-Nya." (Al Baqarah :283).

3. "Sesungguhnya kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung; semuanya enggan untuk memikul amanat dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, lalu dipikullah manah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zhalim dan amat bodoh." (Al Ahzab : 72)

4. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui." (Al Anfal : 27).

5. "Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya." (Al Mukminuun : 8).

ket:
1. Amanat adalah sesuatu yang tersembunyi dan tidak diketahui oleh orang. Sesuatu yang paling patut untuk dipelihara adalah sesuatu yang paling tersembunyi.

2. Amanat ada dua macam : Pertama, hak-hak Allah atas hamba-Nya dan hak-hak tersebut tidak diketahui oleh mereka. Kedua, hak di antara sesama hamba, yang dipercayakan kepada mereka tanpa diketahui secara jelas.

3. Amanat diambil dari kata Alamnu (aman) karena amanat aman dari penolakan hak.

4. Amanat mencakup seluruh aspek Din; ibadah dan muamalah.

5. Faktor penyerahan amanat adalah kepercayaan seseorang diberi amanat, karena ia dipercaya oleh pemberi amanat.





Tidak ada komentar: